Ini dia hasilnya. Di dyno tempatnya bro Ajie. Namanya pengujian,tentunya pengen tahu dong sebelum dan sesudah dikorek jadi bisa tahu perbedaannya berapa. Feel masih kurang ya pake alat ukur. Salah satunya ya..dengan dyno.
Seperti diwartakan sebelumnya terdapat selisih 2-3 HP dengan BRT. Dari informasi beberapa rekan hasil tempatnya bro Ajie di Fatmawati beda tipis dengan tempat dyno yang lain. ternyata emang dyno test BRT ‘agak’ pelit. Toh Tomy Huang sang pemiliknya,mengklaim Dyno Test-nya dari Amerika Serikat bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.
Dari Cibinong didapatkan hasilnya seperti ini :
Sistem di camshaft masih memakai bantalan bukan bearing seperti motor modern saat ini. Transfer energi yang dihasilkan kurang baik, makanya kurva hasil Dyno rada aneh. Leher knalpot terpaksa dipendekin karena ngempos.Padahal bro Elkosith maunya malah diganti total. Ya sudahlah kalo begitu. Setelah korek sana sini,dan rawat inap selama seminggu dengan susah payah akhirnya didapat power 14,9 HP. Ya lumayan lah…
Total jendral, bro Elksosith kudu merogoh kocek 1,8 juta untuk porting, polish, CDI BRT hyperband, re-design muffler, dyno test. Kalo yang ini sesudah..
Sekalian klarifikasi nih…ternyata karakter kurva yang susah dibaca karakteristik enjin-nya di Minerva R150 dialami pula di Megelli. Terus kenapa bro Prafi yang ada di blog ini hasil dyno cuman gigi 4 aja,karena eh karena gigi 5 Mimin-nya malah power nge-drop dan fungsinya kurang lebih kestabilan saat jalan. Artikel ini hanya share saja..toh pengguna Minerva toh cukup open minded soal motornya. dan kalau di pikir2,
Minerva Migelli 250cc > habis biaya 1,8jt (harga mtr hampir 30jt). Hp > 14,9
Megeli 250R Lawan
1. Pulsar 200 dts-i
2. Satria FU 1503. V-ixion
4. Scorpio
masih ngos-ngosan dan jangan-jangan perlu nafas buatan saat menyentuh garis akhir.
Trus bagaimana ceritanya kalauMegeli 250 R melawan:
1. Yamaha Scorpio 225cc?
2. Honda CBR 150RR
3. Kawasaki 150 RR?
4. Kawasaki 250 RR?
Jangan-jangan biker/racer Minerva Megeli 250R hanya bisa berkata ke bikers tersebut : “Doaku berserta kalian bro. Maaf kalau saya tidak bisa ikut menghantarkan kalian sampai ke garis finish.”
nb; BAGI YANG MEMBUTUHKAN / INGIN LIHAT FOTO2 HASIL DYNO TEST MEGELLI, DAPAT MENGHUBUNGI SAYA
Minggu, 04 April 2010
Test Ride Minerva Migelli
Test Ride Motor Minerva MEGELLI 250
Jun 6th, 2009
by Stephen Langitan.
Sabtu, 6 Juni 2009 adalah hari yang sangat cerah. Matahari bersinar terang dimana rencana semula saya adalah ingin menyusul teman-teman komunitas HTML di Bandar Lampung, sekaligus meliput kegiatan acara Sarasehan HTML 2009.
Tapi apa daya, ada email dari punggawa PT Minerva Motor Indonesia (selanjutnya di sebut PT MMI) yang memberikan kesempatan untuk menjajal alias test-ride motor baru Minerva MEGELLI Sacsh 250 di sirkuit Lippo Karawaci. Email tersebut dikirim oleh Bapak Eddy Susanto yang belakangan dikenal sebagai Marketing Manager PT MMI.
Tentu saja ini suatu kesempatan yang sangat langka khususnya bagi blogger. Juga, melalui kesempatan ini setidaknya akan menjawab beberapa pertanyaan dan permintaan dari para pembaca media blog pribadi www.stephenlangitan.com. Lihat beberapa artikel sebelumnya, sebut saja yang pertama artikel Launching Motor Minerva MEGELLI 250 R dan yang kedua, artikel Showroom Motor Minerva MEGELLI 250 R.
Undangan tertulis pukul 10.00 s/d 12.00 dan saya beruntung datang bisa lebih pagi sekitar pukul 09.30 sudah tiba dilokasi sirkuit Lippo dengan harapan, udara masih segar, cuaca pagi yang cerah, dan agar test-ride ini menjadi skala prioritas. Namun info yang saya dapat jika blogger Triatmono sudah datang dan sudah pulang lebih dulu. Sayang, saya tidak sempat bertemu dengannya.
Ketika tiba dilokasi, ternyata sirkuit Lippo yang akan dipergunakan untuk test-ride ini hanya sepenggal saja, lebih kurang mengambil trek sepanjang 1.5 km, dengan kondisi sirkuit jalan lurus, kemudian ada lintasan S dan trek lurus lagi. Begitu tiba di tikum (titik kumpul), jajaran pejabat PT MMI memberikan sambutan hangat atas kehadiran saya sebagai seorang penulis blogger www.stephenlangitan.com.
Setelah memperkenalkan diri dan saling bertukar kartu nama, saya pun langsung diarahkan masuk ke tenda putih full-AC untuk beberapa saat ngadem sekaligus memilih perlengkapan riding. Namun tak berlama-lama, saya pun langung bergegas mempersiapkan diri dengan helm khusus dari Minerva dan sarung-tangan yang juga sudah disediakan oleh PT MMI. Saya ditawarkan untuk pakai jaket hitam Minerva dan protector lengan dan kaki, tapi perlengkapan ini saya tolak karena saya lebih suka tampil seadanya, lagian juga udara sirkuit sangat panas.
Kesempatan pertama adalah test ride Mimerva Sacsh MEGELLI tipe R (full fairing) warna hitam. Motor ini dijual dengan harga Rp.28,900,000.- nyaris jatuh diangka 29 juta rupiah. Konon, motor ini yang paling mahal dari seri MIGELLI 250 yang lainnya.
Kalau gitu apa sih kelebihannya?
Mengambil posisi duduk, mencoba duduk maju dan mundur, serta badan membungkuk ikutin stang yang rendah, layaknya motor balap. Setelah merasa mantap ready to go, tombol start (engine switch) langsung dipencet dan terdengar suara knapot motor racing menderu. Sedangkan suara mesin nyaris sudah tak terdengar lagi ketutup dengan suara knalpot yang diembuskan di bagian belakang mengikuti desain Under Tail Muffler (knalpot di bawah jok)
Gigi satu masuk dengan mulus, mainkan gas sejenak. Gas ditarik, kopling dilepas, sentakan start mengantarkan gigi satu pada lampu merah (warning light indicator), yang meminta saya untuk oper gigi dua, tarik gas lagi di gigi dua sampai warning light red hidup lagi, tarik gas lagi pada gigi ke-tiga, menikung, badan diturunkan, tarik gas lagi dan trek lurus terakhir di geber dengan gigi lima, dan selanjutnya pandangan kedepan sirkuit ada pagar yang mengahalangi trek lurus, terpaksa saya harus lepas gas dan segera ngerem.
Rentetan test ride ini berlaku juga untuk semua jenis motor MEGELLI 250 yang lainnya yang tersedia di arena sirkuit Lippo tersebut. Khusus untuk tipe full-fairing, disediakan oleh PT MMI dengan warna hitam dan warna kuning mengingat animo yang mau test bakal banyak beralih ke jenis motor full-fairing ini. Sedangkan tipe naked bike, dan supermoto, masing-masing disediakan PT MMI hanya satu motor dengan pilihan warna hitam saja.
Setiap saya melakukan pengetesan motor, saya coba dua kali untuk trek bulak-balik. Test pertama saya coba untuk mengenal handling dan karakter motor ketika melewati trek sirkuit. Sedangkan test kedua, untuk mengetahui maximum performance dari setiap motor tersebut.
Sekedar info tentang sejarah penamaan MINERVA, MEGELLI dan SACHS, bahwa nama tersebut terdiri dari tiga unsur yang beda. Pertama, nama MEGELLI adalah pabrikan motor asal Inggris tepatnya di Lincoln UK yang sudah bekerjasama dengan para desainer dari pabrikan motor Ducati Italy. Sedangkan SACHS berasal dari pabrikan motor Jerman.
Jadi, merek MINERVA adalah nama produk motor kelas dunia, sebagai hasil kolaburasi dan kerjasama modern di jaman era golobalisasi yang membawa nama MEGELLI dan SACHS.
Gambaran Umum Hasil Pengetesan
Tipe MEGGELI 250 R:
Riding position enak dan baik. Motor jenis ini mumpumi buat dipakai sebagai motor harian.Tidak terlalu rendah. Soal kenyamanan, sangat relatif tergantung situasi dan kondisi jalan yang bakal dilewati. Kalau bikernya sering lewat kemacetan, pastinya hal ini sangat tidak nyaman karena posisi riding membungkuk akan sangat tepat buat speed tinggi.
Ketika di test, kecepatan yang bisa peroleh masuk pada angka 110 km/jam, dan ini masih terbatas karena trek pendek dan gas pun belum ditarik sampai habis. Soal akeselerasi tidak ada masalah, sentakan-sentakan perpindahan gigi, membuat motor bergerak makin cepat. Ketika lampu indikator menyala, saya pun langsung oper gigi, dan motor terasa semakin melaju untuk lebih kencang lagi.
Soal manuver terasa sangat mantap, karena motor ini tergolong ringan, lihat saja speknya yang dilengkapi dengan perangkat canggih sebagai motor sport, antara lain Allumunium Frame, T-6 Allumunium Whell Alloy, Inner balancer shaft engine (mereduksi getaran), Monoshock, dan Tubeless Tyres. Jadi, bicara handling dan kestabilan, motor ini sudah memenuhi syarat karena alat monoshock yang flexible karena bisa di-adjust (di setel) sesuai berat badan dan selera pemakai.
Soal pengereman, sudah bagus dan memenuhi standard sebagai motor masa kini. Rem depan dan belakang menggunakan disc brake. Ketika dicoba dalam kecepatan tinggi, dan rem mendadak dengan tuas kanan (rem depan), motor bisa berhenti dengan stabil, bahkan cenderung bisa stopie.
Bicara tipe R, jangan tanya kalau mau dipakai buat gaya (life-style), sudah pasti motor ini bakal jadi eye-catching, karena warna dan model yang ngejreng sebagai motor The real sport model. Belum lagi tampilan tankinya yang super keren atau disebut sebagai Innovative fuel tank design.
Saya bisa jamin ketika anda mau parkir MIGELLI tipe R di parkiran mal, MEGELLI anda bakal dapat tempat parkir khusus, selayaknya buat parkiran moge. J
adi, kalau mau dipakai buat kongkow atau hang-out, rasanya motor ini sudah pas banget, karena MIGELLI mirip dengan Ducati.
Secara desain, motor Minerva MEGELLI 250 tipe R menganut style motor ala Eropa. Jujur kata, motor ini memang rada mirip dengan motor Ducati, karena tubular frame-nya yang menonjol. Boleh dibilang motot MEGELLI sepertinya adalah adiknya Ducati.
Secara standard pabrikan, motor MEGELLI 250 sudah memiliki spek teknis yang bisa diandalkan 20.5 HP pada putaran mesin RPM 8,500 dan torsi maximum 18 Nm pada putaran mesin RPM 8,000.
Nah, gimana konsumen kalau masih nggak puas dengan power dan top speed yang dihasilkan? Menurut saya motor ini masih punya extra power atau performance balap, dan juga akselarasi yang masih bisa diandalkan.
Caranya, buka saringan knalpot, atau ganti knalpot racing, dan sekalian ganti dengan CDI yang biasa dipakai buat balapan.
Apa yang kurang dari motor MEGELLI 250 tipe R?
Yang pertama, ketika dalam test-ride, ban yang dipakai adalah ban standard, nah kalau buat balapan di sirkuit seharusnya pakai ban compound agar ban lebih melekat. Jadi, di trek tikungan motor makin mudah merebah melahap tikungan dengan kecepatan tinggi.
Yang kedua, dan ini hanya perasaan saya pribadi, speedomoter sepertinya diturunkan sekitar 10km/jam, karena rasanya saya sudah melaju kencang tapi panel dual speedometer KOSO, sepertinya diset lebih rendah 10 km/jam.
Entahlah, semoga saja perasaan saya ini tidak benar, karena ketika pukul 11.00 sebuah tim dari Media Otomotif lengkap dengan wearpack Otomotif datang menggunakan alat khusus untuk menguji kecepatan dengan sebuah alat instrumen sendiri yang diletakkan di atas windshield.
Apa yang lebih dari motor MEGELLI 250 tipe R?
Wah banyak. Sepertinya saya sudah ungkapkan semuanya. Tapi ada satu tambahan sebagai kelebihan motor MEGELLI 250 tipe R yang konon tidak disukai oleh bikers Indonesia, yaitu bicara lampu atau Projection Head Light.
Lihat saja ketika menggunakan lampu pendek, hanya satu yang hidup, sedangkan sebelahnya mati. Ketika menggunakan dim light (lampu jauh), hanya sebelahnya saja yang hidup, sedangkan lampu yang satunya, lampu pendek harus mati. Setahu saya, model lampu yang hidup satu ini adalah model lampu motor balap masa kini (lihat gambar).
Betulkah orang Indonesia tidak suka dengan model lampu ini?
Hasil Pengetesan Minerva MEGELLI 250 Tipe M (moto) dan Tipe S (sport)
Secara umum, hasil pengetesan adalah sama. Hanya saja karena tipe M untuk kelas supermoto, setting perpindahan rasio gigi terasa lebih pendek dari tipe R. Tentu saja karena motor ini sangat pas buat bermain di arena tanjakan atau pegunungan. Tipe M ini memiliki posisi duduk yang tinggi, sepertinya nai motor jenis trail.
Kelemahan yang ditemui untuk tipe M ini dalah ketika saat berboncengan, muffler knalpot menyentuh spadboard belakang. Tentu saja monoshock pada tipe M harus di setel keras agar tidak terjadi sentuhan pada saat dikendarai dengan boncenger.
Untuk kelas sport tipe S (sport), bisa disebut kalau motor ini sebagai motor berkarakter sport-touring. Handling-nya sangat nyaman dan memadai buat motor harian sekaligus buat dipakai touring. Hanya saja, buat mereka yang suka pakai box di motor, rasanya ada satu kesulitan untuk mendapatkan pegangan braket.
Tepat pukul 12.30 adalah waktunya makan siang, saya pun berpindah tempat ke Hotel Aryaduta Lippo Karawachi untuk menikmati santap siang bersama rekan-rekan yang sudah selesai menjalani test-ride Minerva MEGELLI 250, antara lain dari komunitas bikers ”Minerva Riders Community” yang dipimpin oleh Bro Irsan.
Baca artikel berikutnya perihal wawancara singkat dengan Bapak Kristianto Goenadi, Presiden Direktur PT.MMI dan juga wawancara dengan komunitas bikers MINERVA yang mana mereka langsung di support oleh PT MMI.
SPESIFIKASI MINERVA MEGELLI 250 (sama untuk semua tipe)
Jun 6th, 2009
by Stephen Langitan.
Sabtu, 6 Juni 2009 adalah hari yang sangat cerah. Matahari bersinar terang dimana rencana semula saya adalah ingin menyusul teman-teman komunitas HTML di Bandar Lampung, sekaligus meliput kegiatan acara Sarasehan HTML 2009.
Tapi apa daya, ada email dari punggawa PT Minerva Motor Indonesia (selanjutnya di sebut PT MMI) yang memberikan kesempatan untuk menjajal alias test-ride motor baru Minerva MEGELLI Sacsh 250 di sirkuit Lippo Karawaci. Email tersebut dikirim oleh Bapak Eddy Susanto yang belakangan dikenal sebagai Marketing Manager PT MMI.
Tentu saja ini suatu kesempatan yang sangat langka khususnya bagi blogger. Juga, melalui kesempatan ini setidaknya akan menjawab beberapa pertanyaan dan permintaan dari para pembaca media blog pribadi www.stephenlangitan.com. Lihat beberapa artikel sebelumnya, sebut saja yang pertama artikel Launching Motor Minerva MEGELLI 250 R dan yang kedua, artikel Showroom Motor Minerva MEGELLI 250 R.
Undangan tertulis pukul 10.00 s/d 12.00 dan saya beruntung datang bisa lebih pagi sekitar pukul 09.30 sudah tiba dilokasi sirkuit Lippo dengan harapan, udara masih segar, cuaca pagi yang cerah, dan agar test-ride ini menjadi skala prioritas. Namun info yang saya dapat jika blogger Triatmono sudah datang dan sudah pulang lebih dulu. Sayang, saya tidak sempat bertemu dengannya.
Ketika tiba dilokasi, ternyata sirkuit Lippo yang akan dipergunakan untuk test-ride ini hanya sepenggal saja, lebih kurang mengambil trek sepanjang 1.5 km, dengan kondisi sirkuit jalan lurus, kemudian ada lintasan S dan trek lurus lagi. Begitu tiba di tikum (titik kumpul), jajaran pejabat PT MMI memberikan sambutan hangat atas kehadiran saya sebagai seorang penulis blogger www.stephenlangitan.com.
Setelah memperkenalkan diri dan saling bertukar kartu nama, saya pun langsung diarahkan masuk ke tenda putih full-AC untuk beberapa saat ngadem sekaligus memilih perlengkapan riding. Namun tak berlama-lama, saya pun langung bergegas mempersiapkan diri dengan helm khusus dari Minerva dan sarung-tangan yang juga sudah disediakan oleh PT MMI. Saya ditawarkan untuk pakai jaket hitam Minerva dan protector lengan dan kaki, tapi perlengkapan ini saya tolak karena saya lebih suka tampil seadanya, lagian juga udara sirkuit sangat panas.
Kesempatan pertama adalah test ride Mimerva Sacsh MEGELLI tipe R (full fairing) warna hitam. Motor ini dijual dengan harga Rp.28,900,000.- nyaris jatuh diangka 29 juta rupiah. Konon, motor ini yang paling mahal dari seri MIGELLI 250 yang lainnya.
Kalau gitu apa sih kelebihannya?
Mengambil posisi duduk, mencoba duduk maju dan mundur, serta badan membungkuk ikutin stang yang rendah, layaknya motor balap. Setelah merasa mantap ready to go, tombol start (engine switch) langsung dipencet dan terdengar suara knapot motor racing menderu. Sedangkan suara mesin nyaris sudah tak terdengar lagi ketutup dengan suara knalpot yang diembuskan di bagian belakang mengikuti desain Under Tail Muffler (knalpot di bawah jok)
Gigi satu masuk dengan mulus, mainkan gas sejenak. Gas ditarik, kopling dilepas, sentakan start mengantarkan gigi satu pada lampu merah (warning light indicator), yang meminta saya untuk oper gigi dua, tarik gas lagi di gigi dua sampai warning light red hidup lagi, tarik gas lagi pada gigi ke-tiga, menikung, badan diturunkan, tarik gas lagi dan trek lurus terakhir di geber dengan gigi lima, dan selanjutnya pandangan kedepan sirkuit ada pagar yang mengahalangi trek lurus, terpaksa saya harus lepas gas dan segera ngerem.
Rentetan test ride ini berlaku juga untuk semua jenis motor MEGELLI 250 yang lainnya yang tersedia di arena sirkuit Lippo tersebut. Khusus untuk tipe full-fairing, disediakan oleh PT MMI dengan warna hitam dan warna kuning mengingat animo yang mau test bakal banyak beralih ke jenis motor full-fairing ini. Sedangkan tipe naked bike, dan supermoto, masing-masing disediakan PT MMI hanya satu motor dengan pilihan warna hitam saja.
Setiap saya melakukan pengetesan motor, saya coba dua kali untuk trek bulak-balik. Test pertama saya coba untuk mengenal handling dan karakter motor ketika melewati trek sirkuit. Sedangkan test kedua, untuk mengetahui maximum performance dari setiap motor tersebut.
Sekedar info tentang sejarah penamaan MINERVA, MEGELLI dan SACHS, bahwa nama tersebut terdiri dari tiga unsur yang beda. Pertama, nama MEGELLI adalah pabrikan motor asal Inggris tepatnya di Lincoln UK yang sudah bekerjasama dengan para desainer dari pabrikan motor Ducati Italy. Sedangkan SACHS berasal dari pabrikan motor Jerman.
Jadi, merek MINERVA adalah nama produk motor kelas dunia, sebagai hasil kolaburasi dan kerjasama modern di jaman era golobalisasi yang membawa nama MEGELLI dan SACHS.
Gambaran Umum Hasil Pengetesan
Tipe MEGGELI 250 R:
Riding position enak dan baik. Motor jenis ini mumpumi buat dipakai sebagai motor harian.Tidak terlalu rendah. Soal kenyamanan, sangat relatif tergantung situasi dan kondisi jalan yang bakal dilewati. Kalau bikernya sering lewat kemacetan, pastinya hal ini sangat tidak nyaman karena posisi riding membungkuk akan sangat tepat buat speed tinggi.
Ketika di test, kecepatan yang bisa peroleh masuk pada angka 110 km/jam, dan ini masih terbatas karena trek pendek dan gas pun belum ditarik sampai habis. Soal akeselerasi tidak ada masalah, sentakan-sentakan perpindahan gigi, membuat motor bergerak makin cepat. Ketika lampu indikator menyala, saya pun langsung oper gigi, dan motor terasa semakin melaju untuk lebih kencang lagi.
Soal manuver terasa sangat mantap, karena motor ini tergolong ringan, lihat saja speknya yang dilengkapi dengan perangkat canggih sebagai motor sport, antara lain Allumunium Frame, T-6 Allumunium Whell Alloy, Inner balancer shaft engine (mereduksi getaran), Monoshock, dan Tubeless Tyres. Jadi, bicara handling dan kestabilan, motor ini sudah memenuhi syarat karena alat monoshock yang flexible karena bisa di-adjust (di setel) sesuai berat badan dan selera pemakai.
Soal pengereman, sudah bagus dan memenuhi standard sebagai motor masa kini. Rem depan dan belakang menggunakan disc brake. Ketika dicoba dalam kecepatan tinggi, dan rem mendadak dengan tuas kanan (rem depan), motor bisa berhenti dengan stabil, bahkan cenderung bisa stopie.
Bicara tipe R, jangan tanya kalau mau dipakai buat gaya (life-style), sudah pasti motor ini bakal jadi eye-catching, karena warna dan model yang ngejreng sebagai motor The real sport model. Belum lagi tampilan tankinya yang super keren atau disebut sebagai Innovative fuel tank design.
Saya bisa jamin ketika anda mau parkir MIGELLI tipe R di parkiran mal, MEGELLI anda bakal dapat tempat parkir khusus, selayaknya buat parkiran moge. J
adi, kalau mau dipakai buat kongkow atau hang-out, rasanya motor ini sudah pas banget, karena MIGELLI mirip dengan Ducati.
Secara desain, motor Minerva MEGELLI 250 tipe R menganut style motor ala Eropa. Jujur kata, motor ini memang rada mirip dengan motor Ducati, karena tubular frame-nya yang menonjol. Boleh dibilang motot MEGELLI sepertinya adalah adiknya Ducati.
Secara standard pabrikan, motor MEGELLI 250 sudah memiliki spek teknis yang bisa diandalkan 20.5 HP pada putaran mesin RPM 8,500 dan torsi maximum 18 Nm pada putaran mesin RPM 8,000.
Nah, gimana konsumen kalau masih nggak puas dengan power dan top speed yang dihasilkan? Menurut saya motor ini masih punya extra power atau performance balap, dan juga akselarasi yang masih bisa diandalkan.
Caranya, buka saringan knalpot, atau ganti knalpot racing, dan sekalian ganti dengan CDI yang biasa dipakai buat balapan.
Apa yang kurang dari motor MEGELLI 250 tipe R?
Yang pertama, ketika dalam test-ride, ban yang dipakai adalah ban standard, nah kalau buat balapan di sirkuit seharusnya pakai ban compound agar ban lebih melekat. Jadi, di trek tikungan motor makin mudah merebah melahap tikungan dengan kecepatan tinggi.
Yang kedua, dan ini hanya perasaan saya pribadi, speedomoter sepertinya diturunkan sekitar 10km/jam, karena rasanya saya sudah melaju kencang tapi panel dual speedometer KOSO, sepertinya diset lebih rendah 10 km/jam.
Entahlah, semoga saja perasaan saya ini tidak benar, karena ketika pukul 11.00 sebuah tim dari Media Otomotif lengkap dengan wearpack Otomotif datang menggunakan alat khusus untuk menguji kecepatan dengan sebuah alat instrumen sendiri yang diletakkan di atas windshield.
Apa yang lebih dari motor MEGELLI 250 tipe R?
Wah banyak. Sepertinya saya sudah ungkapkan semuanya. Tapi ada satu tambahan sebagai kelebihan motor MEGELLI 250 tipe R yang konon tidak disukai oleh bikers Indonesia, yaitu bicara lampu atau Projection Head Light.
Lihat saja ketika menggunakan lampu pendek, hanya satu yang hidup, sedangkan sebelahnya mati. Ketika menggunakan dim light (lampu jauh), hanya sebelahnya saja yang hidup, sedangkan lampu yang satunya, lampu pendek harus mati. Setahu saya, model lampu yang hidup satu ini adalah model lampu motor balap masa kini (lihat gambar).
Betulkah orang Indonesia tidak suka dengan model lampu ini?
Hasil Pengetesan Minerva MEGELLI 250 Tipe M (moto) dan Tipe S (sport)
Secara umum, hasil pengetesan adalah sama. Hanya saja karena tipe M untuk kelas supermoto, setting perpindahan rasio gigi terasa lebih pendek dari tipe R. Tentu saja karena motor ini sangat pas buat bermain di arena tanjakan atau pegunungan. Tipe M ini memiliki posisi duduk yang tinggi, sepertinya nai motor jenis trail.
Kelemahan yang ditemui untuk tipe M ini dalah ketika saat berboncengan, muffler knalpot menyentuh spadboard belakang. Tentu saja monoshock pada tipe M harus di setel keras agar tidak terjadi sentuhan pada saat dikendarai dengan boncenger.
Untuk kelas sport tipe S (sport), bisa disebut kalau motor ini sebagai motor berkarakter sport-touring. Handling-nya sangat nyaman dan memadai buat motor harian sekaligus buat dipakai touring. Hanya saja, buat mereka yang suka pakai box di motor, rasanya ada satu kesulitan untuk mendapatkan pegangan braket.
Tepat pukul 12.30 adalah waktunya makan siang, saya pun berpindah tempat ke Hotel Aryaduta Lippo Karawachi untuk menikmati santap siang bersama rekan-rekan yang sudah selesai menjalani test-ride Minerva MEGELLI 250, antara lain dari komunitas bikers ”Minerva Riders Community” yang dipimpin oleh Bro Irsan.
Baca artikel berikutnya perihal wawancara singkat dengan Bapak Kristianto Goenadi, Presiden Direktur PT.MMI dan juga wawancara dengan komunitas bikers MINERVA yang mana mereka langsung di support oleh PT MMI.
SPESIFIKASI MINERVA MEGELLI 250 (sama untuk semua tipe)
Test Ride Motor Minerva MEGELLI 250
Jun 6th, 2009
by Stephen Langitan.
Sabtu, 6 Juni 2009 adalah hari yang sangat cerah. Matahari bersinar terang dimana rencana semula saya adalah ingin menyusul teman-teman komunitas HTML di Bandar Lampung, sekaligus meliput kegiatan acara Sarasehan HTML 2009.
Tapi apa daya, ada email dari punggawa PT Minerva Motor Indonesia (selanjutnya di sebut PT MMI) yang memberikan kesempatan untuk menjajal alias test-ride motor baru Minerva MEGELLI Sacsh 250 di sirkuit Lippo Karawaci. Email tersebut dikirim oleh Bapak Eddy Susanto yang belakangan dikenal sebagai Marketing Manager PT MMI.
Tentu saja ini suatu kesempatan yang sangat langka khususnya bagi blogger. Juga, melalui kesempatan ini setidaknya akan menjawab beberapa pertanyaan dan permintaan dari para pembaca media blog pribadi www.stephenlangitan.com. Lihat beberapa artikel sebelumnya, sebut saja yang pertama artikel Launching Motor Minerva MEGELLI 250 R dan yang kedua, artikel Showroom Motor Minerva MEGELLI 250 R.
Undangan tertulis pukul 10.00 s/d 12.00 dan saya beruntung datang bisa lebih pagi sekitar pukul 09.30 sudah tiba dilokasi sirkuit Lippo dengan harapan, udara masih segar, cuaca pagi yang cerah, dan agar test-ride ini menjadi skala prioritas. Namun info yang saya dapat jika blogger Triatmono sudah datang dan sudah pulang lebih dulu. Sayang, saya tidak sempat bertemu dengannya.
Ketika tiba dilokasi, ternyata sirkuit Lippo yang akan dipergunakan untuk test-ride ini hanya sepenggal saja, lebih kurang mengambil trek sepanjang 1.5 km, dengan kondisi sirkuit jalan lurus, kemudian ada lintasan S dan trek lurus lagi. Begitu tiba di tikum (titik kumpul), jajaran pejabat PT MMI memberikan sambutan hangat atas kehadiran saya sebagai seorang penulis blogger www.stephenlangitan.com.
Setelah memperkenalkan diri dan saling bertukar kartu nama, saya pun langsung diarahkan masuk ke tenda putih full-AC untuk beberapa saat ngadem sekaligus memilih perlengkapan riding. Namun tak berlama-lama, saya pun langung bergegas mempersiapkan diri dengan helm khusus dari Minerva dan sarung-tangan yang juga sudah disediakan oleh PT MMI. Saya ditawarkan untuk pakai jaket hitam Minerva dan protector lengan dan kaki, tapi perlengkapan ini saya tolak karena saya lebih suka tampil seadanya, lagian juga udara sirkuit sangat panas.
Kesempatan pertama adalah test ride Mimerva Sacsh MEGELLI tipe R (full fairing) warna hitam. Motor ini dijual dengan harga Rp.28,900,000.- nyaris jatuh diangka 29 juta rupiah. Konon, motor ini yang paling mahal dari seri MIGELLI 250 yang lainnya.
Kalau gitu apa sih kelebihannya?
Mengambil posisi duduk, mencoba duduk maju dan mundur, serta badan membungkuk ikutin stang yang rendah, layaknya motor balap. Setelah merasa mantap ready to go, tombol start (engine switch) langsung dipencet dan terdengar suara knapot motor racing menderu. Sedangkan suara mesin nyaris sudah tak terdengar lagi ketutup dengan suara knalpot yang diembuskan di bagian belakang mengikuti desain Under Tail Muffler (knalpot di bawah jok)
Gigi satu masuk dengan mulus, mainkan gas sejenak. Gas ditarik, kopling dilepas, sentakan start mengantarkan gigi satu pada lampu merah (warning light indicator), yang meminta saya untuk oper gigi dua, tarik gas lagi di gigi dua sampai warning light red hidup lagi, tarik gas lagi pada gigi ke-tiga, menikung, badan diturunkan, tarik gas lagi dan trek lurus terakhir di geber dengan gigi lima, dan selanjutnya pandangan kedepan sirkuit ada pagar yang mengahalangi trek lurus, terpaksa saya harus lepas gas dan segera ngerem.
Rentetan test ride ini berlaku juga untuk semua jenis motor MEGELLI 250 yang lainnya yang tersedia di arena sirkuit Lippo tersebut. Khusus untuk tipe full-fairing, disediakan oleh PT MMI dengan warna hitam dan warna kuning mengingat animo yang mau test bakal banyak beralih ke jenis motor full-fairing ini. Sedangkan tipe naked bike, dan supermoto, masing-masing disediakan PT MMI hanya satu motor dengan pilihan warna hitam saja.
Setiap saya melakukan pengetesan motor, saya coba dua kali untuk trek bulak-balik. Test pertama saya coba untuk mengenal handling dan karakter motor ketika melewati trek sirkuit. Sedangkan test kedua, untuk mengetahui maximum performance dari setiap motor tersebut.
Sekedar info tentang sejarah penamaan MINERVA, MEGELLI dan SACHS, bahwa nama tersebut terdiri dari tiga unsur yang beda. Pertama, nama MEGELLI adalah pabrikan motor asal Inggris tepatnya di Lincoln UK yang sudah bekerjasama dengan para desainer dari pabrikan motor Ducati Italy. Sedangkan SACHS berasal dari pabrikan motor Jerman.
Jadi, merek MINERVA adalah nama produk motor kelas dunia, sebagai hasil kolaburasi dan kerjasama modern di jaman era golobalisasi yang membawa nama MEGELLI dan SACHS.
Gambaran Umum Hasil Pengetesan
Tipe MEGGELI 250 R:
Riding position enak dan baik. Motor jenis ini mumpumi buat dipakai sebagai motor harian.Tidak terlalu rendah. Soal kenyamanan, sangat relatif tergantung situasi dan kondisi jalan yang bakal dilewati. Kalau bikernya sering lewat kemacetan, pastinya hal ini sangat tidak nyaman karena posisi riding membungkuk akan sangat tepat buat speed tinggi.
Ketika di test, kecepatan yang bisa peroleh masuk pada angka 110 km/jam, dan ini masih terbatas karena trek pendek dan gas pun belum ditarik sampai habis. Soal akeselerasi tidak ada masalah, sentakan-sentakan perpindahan gigi, membuat motor bergerak makin cepat. Ketika lampu indikator menyala, saya pun langsung oper gigi, dan motor terasa semakin melaju untuk lebih kencang lagi.
Soal manuver terasa sangat mantap, karena motor ini tergolong ringan, lihat saja speknya yang dilengkapi dengan perangkat canggih sebagai motor sport, antara lain Allumunium Frame, T-6 Allumunium Whell Alloy, Inner balancer shaft engine (mereduksi getaran), Monoshock, dan Tubeless Tyres. Jadi, bicara handling dan kestabilan, motor ini sudah memenuhi syarat karena alat monoshock yang flexible karena bisa di-adjust (di setel) sesuai berat badan dan selera pemakai.
Soal pengereman, sudah bagus dan memenuhi standard sebagai motor masa kini. Rem depan dan belakang menggunakan disc brake. Ketika dicoba dalam kecepatan tinggi, dan rem mendadak dengan tuas kanan (rem depan), motor bisa berhenti dengan stabil, bahkan cenderung bisa stopie.
Bicara tipe R, jangan tanya kalau mau dipakai buat gaya (life-style), sudah pasti motor ini bakal jadi eye-catching, karena warna dan model yang ngejreng sebagai motor The real sport model. Belum lagi tampilan tankinya yang super keren atau disebut sebagai Innovative fuel tank design.
Saya bisa jamin ketika anda mau parkir MIGELLI tipe R di parkiran mal, MEGELLI anda bakal dapat tempat parkir khusus, selayaknya buat parkiran moge. J
adi, kalau mau dipakai buat kongkow atau hang-out, rasanya motor ini sudah pas banget, karena MIGELLI mirip dengan Ducati.
Secara desain, motor Minerva MEGELLI 250 tipe R menganut style motor ala Eropa. Jujur kata, motor ini memang rada mirip dengan motor Ducati, karena tubular frame-nya yang menonjol. Boleh dibilang motot MEGELLI sepertinya adalah adiknya Ducati.
Secara standard pabrikan, motor MEGELLI 250 sudah memiliki spek teknis yang bisa diandalkan 20.5 HP pada putaran mesin RPM 8,500 dan torsi maximum 18 Nm pada putaran mesin RPM 8,000.
Nah, gimana konsumen kalau masih nggak puas dengan power dan top speed yang dihasilkan? Menurut saya motor ini masih punya extra power atau performance balap, dan juga akselarasi yang masih bisa diandalkan.
Caranya, buka saringan knalpot, atau ganti knalpot racing, dan sekalian ganti dengan CDI yang biasa dipakai buat balapan.
Apa yang kurang dari motor MEGELLI 250 tipe R?
Yang pertama, ketika dalam test-ride, ban yang dipakai adalah ban standard, nah kalau buat balapan di sirkuit seharusnya pakai ban compound agar ban lebih melekat. Jadi, di trek tikungan motor makin mudah merebah melahap tikungan dengan kecepatan tinggi.
Yang kedua, dan ini hanya perasaan saya pribadi, speedomoter sepertinya diturunkan sekitar 10km/jam, karena rasanya saya sudah melaju kencang tapi panel dual speedometer KOSO, sepertinya diset lebih rendah 10 km/jam.
Entahlah, semoga saja perasaan saya ini tidak benar, karena ketika pukul 11.00 sebuah tim dari Media Otomotif lengkap dengan wearpack Otomotif datang menggunakan alat khusus untuk menguji kecepatan dengan sebuah alat instrumen sendiri yang diletakkan di atas windshield.
Apa yang lebih dari motor MEGELLI 250 tipe R?
Wah banyak. Sepertinya saya sudah ungkapkan semuanya. Tapi ada satu tambahan sebagai kelebihan motor MEGELLI 250 tipe R yang konon tidak disukai oleh bikers Indonesia, yaitu bicara lampu atau Projection Head Light.
Lihat saja ketika menggunakan lampu pendek, hanya satu yang hidup, sedangkan sebelahnya mati. Ketika menggunakan dim light (lampu jauh), hanya sebelahnya saja yang hidup, sedangkan lampu yang satunya, lampu pendek harus mati. Setahu saya, model lampu yang hidup satu ini adalah model lampu motor balap masa kini (lihat gambar).
Betulkah orang Indonesia tidak suka dengan model lampu ini?
Hasil Pengetesan Minerva MEGELLI 250 Tipe M (moto) dan Tipe S (sport)
Secara umum, hasil pengetesan adalah sama. Hanya saja karena tipe M untuk kelas supermoto, setting perpindahan rasio gigi terasa lebih pendek dari tipe R. Tentu saja karena motor ini sangat pas buat bermain di arena tanjakan atau pegunungan. Tipe M ini memiliki posisi duduk yang tinggi, sepertinya nai motor jenis trail.
Kelemahan yang ditemui untuk tipe M ini dalah ketika saat berboncengan, muffler knalpot menyentuh spadboard belakang. Tentu saja monoshock pada tipe M harus di setel keras agar tidak terjadi sentuhan pada saat dikendarai dengan boncenger.
Untuk kelas sport tipe S (sport), bisa disebut kalau motor ini sebagai motor berkarakter sport-touring. Handling-nya sangat nyaman dan memadai buat motor harian sekaligus buat dipakai touring. Hanya saja, buat mereka yang suka pakai box di motor, rasanya ada satu kesulitan untuk mendapatkan pegangan braket.
Tepat pukul 12.30 adalah waktunya makan siang, saya pun berpindah tempat ke Hotel Aryaduta Lippo Karawachi untuk menikmati santap siang bersama rekan-rekan yang sudah selesai menjalani test-ride Minerva MEGELLI 250, antara lain dari komunitas bikers ”Minerva Riders Community” yang dipimpin oleh Bro Irsan.
Baca artikel berikutnya perihal wawancara singkat dengan Bapak Kristianto Goenadi, Presiden Direktur PT.MMI dan juga wawancara dengan komunitas bikers MINERVA yang mana mereka langsung di support oleh PT MMI.
SPESIFIKASI MINERVA MEGELLI 250 (sama untuk semua tipe)
Jun 6th, 2009
by Stephen Langitan.
Sabtu, 6 Juni 2009 adalah hari yang sangat cerah. Matahari bersinar terang dimana rencana semula saya adalah ingin menyusul teman-teman komunitas HTML di Bandar Lampung, sekaligus meliput kegiatan acara Sarasehan HTML 2009.
Tapi apa daya, ada email dari punggawa PT Minerva Motor Indonesia (selanjutnya di sebut PT MMI) yang memberikan kesempatan untuk menjajal alias test-ride motor baru Minerva MEGELLI Sacsh 250 di sirkuit Lippo Karawaci. Email tersebut dikirim oleh Bapak Eddy Susanto yang belakangan dikenal sebagai Marketing Manager PT MMI.
Tentu saja ini suatu kesempatan yang sangat langka khususnya bagi blogger. Juga, melalui kesempatan ini setidaknya akan menjawab beberapa pertanyaan dan permintaan dari para pembaca media blog pribadi www.stephenlangitan.com. Lihat beberapa artikel sebelumnya, sebut saja yang pertama artikel Launching Motor Minerva MEGELLI 250 R dan yang kedua, artikel Showroom Motor Minerva MEGELLI 250 R.
Undangan tertulis pukul 10.00 s/d 12.00 dan saya beruntung datang bisa lebih pagi sekitar pukul 09.30 sudah tiba dilokasi sirkuit Lippo dengan harapan, udara masih segar, cuaca pagi yang cerah, dan agar test-ride ini menjadi skala prioritas. Namun info yang saya dapat jika blogger Triatmono sudah datang dan sudah pulang lebih dulu. Sayang, saya tidak sempat bertemu dengannya.
Ketika tiba dilokasi, ternyata sirkuit Lippo yang akan dipergunakan untuk test-ride ini hanya sepenggal saja, lebih kurang mengambil trek sepanjang 1.5 km, dengan kondisi sirkuit jalan lurus, kemudian ada lintasan S dan trek lurus lagi. Begitu tiba di tikum (titik kumpul), jajaran pejabat PT MMI memberikan sambutan hangat atas kehadiran saya sebagai seorang penulis blogger www.stephenlangitan.com.
Setelah memperkenalkan diri dan saling bertukar kartu nama, saya pun langsung diarahkan masuk ke tenda putih full-AC untuk beberapa saat ngadem sekaligus memilih perlengkapan riding. Namun tak berlama-lama, saya pun langung bergegas mempersiapkan diri dengan helm khusus dari Minerva dan sarung-tangan yang juga sudah disediakan oleh PT MMI. Saya ditawarkan untuk pakai jaket hitam Minerva dan protector lengan dan kaki, tapi perlengkapan ini saya tolak karena saya lebih suka tampil seadanya, lagian juga udara sirkuit sangat panas.
Kesempatan pertama adalah test ride Mimerva Sacsh MEGELLI tipe R (full fairing) warna hitam. Motor ini dijual dengan harga Rp.28,900,000.- nyaris jatuh diangka 29 juta rupiah. Konon, motor ini yang paling mahal dari seri MIGELLI 250 yang lainnya.
Kalau gitu apa sih kelebihannya?
Mengambil posisi duduk, mencoba duduk maju dan mundur, serta badan membungkuk ikutin stang yang rendah, layaknya motor balap. Setelah merasa mantap ready to go, tombol start (engine switch) langsung dipencet dan terdengar suara knapot motor racing menderu. Sedangkan suara mesin nyaris sudah tak terdengar lagi ketutup dengan suara knalpot yang diembuskan di bagian belakang mengikuti desain Under Tail Muffler (knalpot di bawah jok)
Gigi satu masuk dengan mulus, mainkan gas sejenak. Gas ditarik, kopling dilepas, sentakan start mengantarkan gigi satu pada lampu merah (warning light indicator), yang meminta saya untuk oper gigi dua, tarik gas lagi di gigi dua sampai warning light red hidup lagi, tarik gas lagi pada gigi ke-tiga, menikung, badan diturunkan, tarik gas lagi dan trek lurus terakhir di geber dengan gigi lima, dan selanjutnya pandangan kedepan sirkuit ada pagar yang mengahalangi trek lurus, terpaksa saya harus lepas gas dan segera ngerem.
Rentetan test ride ini berlaku juga untuk semua jenis motor MEGELLI 250 yang lainnya yang tersedia di arena sirkuit Lippo tersebut. Khusus untuk tipe full-fairing, disediakan oleh PT MMI dengan warna hitam dan warna kuning mengingat animo yang mau test bakal banyak beralih ke jenis motor full-fairing ini. Sedangkan tipe naked bike, dan supermoto, masing-masing disediakan PT MMI hanya satu motor dengan pilihan warna hitam saja.
Setiap saya melakukan pengetesan motor, saya coba dua kali untuk trek bulak-balik. Test pertama saya coba untuk mengenal handling dan karakter motor ketika melewati trek sirkuit. Sedangkan test kedua, untuk mengetahui maximum performance dari setiap motor tersebut.
Sekedar info tentang sejarah penamaan MINERVA, MEGELLI dan SACHS, bahwa nama tersebut terdiri dari tiga unsur yang beda. Pertama, nama MEGELLI adalah pabrikan motor asal Inggris tepatnya di Lincoln UK yang sudah bekerjasama dengan para desainer dari pabrikan motor Ducati Italy. Sedangkan SACHS berasal dari pabrikan motor Jerman.
Jadi, merek MINERVA adalah nama produk motor kelas dunia, sebagai hasil kolaburasi dan kerjasama modern di jaman era golobalisasi yang membawa nama MEGELLI dan SACHS.
Gambaran Umum Hasil Pengetesan
Tipe MEGGELI 250 R:
Riding position enak dan baik. Motor jenis ini mumpumi buat dipakai sebagai motor harian.Tidak terlalu rendah. Soal kenyamanan, sangat relatif tergantung situasi dan kondisi jalan yang bakal dilewati. Kalau bikernya sering lewat kemacetan, pastinya hal ini sangat tidak nyaman karena posisi riding membungkuk akan sangat tepat buat speed tinggi.
Ketika di test, kecepatan yang bisa peroleh masuk pada angka 110 km/jam, dan ini masih terbatas karena trek pendek dan gas pun belum ditarik sampai habis. Soal akeselerasi tidak ada masalah, sentakan-sentakan perpindahan gigi, membuat motor bergerak makin cepat. Ketika lampu indikator menyala, saya pun langsung oper gigi, dan motor terasa semakin melaju untuk lebih kencang lagi.
Soal manuver terasa sangat mantap, karena motor ini tergolong ringan, lihat saja speknya yang dilengkapi dengan perangkat canggih sebagai motor sport, antara lain Allumunium Frame, T-6 Allumunium Whell Alloy, Inner balancer shaft engine (mereduksi getaran), Monoshock, dan Tubeless Tyres. Jadi, bicara handling dan kestabilan, motor ini sudah memenuhi syarat karena alat monoshock yang flexible karena bisa di-adjust (di setel) sesuai berat badan dan selera pemakai.
Soal pengereman, sudah bagus dan memenuhi standard sebagai motor masa kini. Rem depan dan belakang menggunakan disc brake. Ketika dicoba dalam kecepatan tinggi, dan rem mendadak dengan tuas kanan (rem depan), motor bisa berhenti dengan stabil, bahkan cenderung bisa stopie.
Bicara tipe R, jangan tanya kalau mau dipakai buat gaya (life-style), sudah pasti motor ini bakal jadi eye-catching, karena warna dan model yang ngejreng sebagai motor The real sport model. Belum lagi tampilan tankinya yang super keren atau disebut sebagai Innovative fuel tank design.
Saya bisa jamin ketika anda mau parkir MIGELLI tipe R di parkiran mal, MEGELLI anda bakal dapat tempat parkir khusus, selayaknya buat parkiran moge. J
adi, kalau mau dipakai buat kongkow atau hang-out, rasanya motor ini sudah pas banget, karena MIGELLI mirip dengan Ducati.
Secara desain, motor Minerva MEGELLI 250 tipe R menganut style motor ala Eropa. Jujur kata, motor ini memang rada mirip dengan motor Ducati, karena tubular frame-nya yang menonjol. Boleh dibilang motot MEGELLI sepertinya adalah adiknya Ducati.
Secara standard pabrikan, motor MEGELLI 250 sudah memiliki spek teknis yang bisa diandalkan 20.5 HP pada putaran mesin RPM 8,500 dan torsi maximum 18 Nm pada putaran mesin RPM 8,000.
Nah, gimana konsumen kalau masih nggak puas dengan power dan top speed yang dihasilkan? Menurut saya motor ini masih punya extra power atau performance balap, dan juga akselarasi yang masih bisa diandalkan.
Caranya, buka saringan knalpot, atau ganti knalpot racing, dan sekalian ganti dengan CDI yang biasa dipakai buat balapan.
Apa yang kurang dari motor MEGELLI 250 tipe R?
Yang pertama, ketika dalam test-ride, ban yang dipakai adalah ban standard, nah kalau buat balapan di sirkuit seharusnya pakai ban compound agar ban lebih melekat. Jadi, di trek tikungan motor makin mudah merebah melahap tikungan dengan kecepatan tinggi.
Yang kedua, dan ini hanya perasaan saya pribadi, speedomoter sepertinya diturunkan sekitar 10km/jam, karena rasanya saya sudah melaju kencang tapi panel dual speedometer KOSO, sepertinya diset lebih rendah 10 km/jam.
Entahlah, semoga saja perasaan saya ini tidak benar, karena ketika pukul 11.00 sebuah tim dari Media Otomotif lengkap dengan wearpack Otomotif datang menggunakan alat khusus untuk menguji kecepatan dengan sebuah alat instrumen sendiri yang diletakkan di atas windshield.
Apa yang lebih dari motor MEGELLI 250 tipe R?
Wah banyak. Sepertinya saya sudah ungkapkan semuanya. Tapi ada satu tambahan sebagai kelebihan motor MEGELLI 250 tipe R yang konon tidak disukai oleh bikers Indonesia, yaitu bicara lampu atau Projection Head Light.
Lihat saja ketika menggunakan lampu pendek, hanya satu yang hidup, sedangkan sebelahnya mati. Ketika menggunakan dim light (lampu jauh), hanya sebelahnya saja yang hidup, sedangkan lampu yang satunya, lampu pendek harus mati. Setahu saya, model lampu yang hidup satu ini adalah model lampu motor balap masa kini (lihat gambar).
Betulkah orang Indonesia tidak suka dengan model lampu ini?
Hasil Pengetesan Minerva MEGELLI 250 Tipe M (moto) dan Tipe S (sport)
Secara umum, hasil pengetesan adalah sama. Hanya saja karena tipe M untuk kelas supermoto, setting perpindahan rasio gigi terasa lebih pendek dari tipe R. Tentu saja karena motor ini sangat pas buat bermain di arena tanjakan atau pegunungan. Tipe M ini memiliki posisi duduk yang tinggi, sepertinya nai motor jenis trail.
Kelemahan yang ditemui untuk tipe M ini dalah ketika saat berboncengan, muffler knalpot menyentuh spadboard belakang. Tentu saja monoshock pada tipe M harus di setel keras agar tidak terjadi sentuhan pada saat dikendarai dengan boncenger.
Untuk kelas sport tipe S (sport), bisa disebut kalau motor ini sebagai motor berkarakter sport-touring. Handling-nya sangat nyaman dan memadai buat motor harian sekaligus buat dipakai touring. Hanya saja, buat mereka yang suka pakai box di motor, rasanya ada satu kesulitan untuk mendapatkan pegangan braket.
Tepat pukul 12.30 adalah waktunya makan siang, saya pun berpindah tempat ke Hotel Aryaduta Lippo Karawachi untuk menikmati santap siang bersama rekan-rekan yang sudah selesai menjalani test-ride Minerva MEGELLI 250, antara lain dari komunitas bikers ”Minerva Riders Community” yang dipimpin oleh Bro Irsan.
Baca artikel berikutnya perihal wawancara singkat dengan Bapak Kristianto Goenadi, Presiden Direktur PT.MMI dan juga wawancara dengan komunitas bikers MINERVA yang mana mereka langsung di support oleh PT MMI.
SPESIFIKASI MINERVA MEGELLI 250 (sama untuk semua tipe)
Selasa, 05 Januari 2010
Kenji MichitaKasago,Bocah Malang Yang Penuh Penderitaan..
Kenji Michitakasago, Bocah Malang Yang Penuh Penderitaan
Awalnya Kenji Michitakasago cukup bangga memiliki seorang papa yang asli Jepang. Setahun dua tahun, ia bersama keluarganya merasakan kebahagiaan, kasih sayang dari orang tua, dan bahagia sekali. Tapi sejak kehadiran orang ketiga, sikap papa Kenji menjadi berbeda sekali. Bahkan penyiksaan-penyiksaan yang tidak mereka sangka, itu bisa terjadi.
Bujuk rayu dari wanita selingkuhan itu membutakan hati ayah Kenji. Ia tega melakukan perbuatan yang kejam kepada Kenji dan Akira, adik Kenji. Pernah ketika Kenji dan Akira mengganggu ayah Kenji bersama wanita selingkuhannya, ayah Kenji mengikat Kenji dan Akira lalu menggelindingkan mereka dengan tangga dari lantai atas ke bawah.
"Waktu itu saya berpikir hidup saya hanya sampai disini. Sepanjang saya ditendang bergelinding saya hanya bisa menangis," kisah Kenji.
Kenji tak menduga bahwa perlakuan sadis papanya belum berakhir. Hingga satu malam peristiwa tak terduga mengejutkannya. Ketika ia beserta adiknya dan mamanya sedang tidur, papanya melemparkan kaleng susu yang terbuka yang berisikan kelabang-kelabang.
"Saya terbangun ketika ibu saya berteriak minta tolong. Ayah saya melemparkan kaleng berisi kelabang itu bermaksud seandainya saja kami bisa dibunuh, jadi orang akan mengira kami mati karena ini. Tapi ternyata sewaktu itu saya merasakan bahwa Tuhan itu menjaga kami. Dan papa dengan santainya mengambil baju lalu pergi tidak terjadi apa-apa. Jadi kami seperti dianggap seakan-akan kami palingan akan mati. Ia tidak merasakan apa-apa jika istri dan anak-anaknya mati. Ia tidak meninggalkan uang atau apa-apa, setelah itu ia hanya mengangkut baju lalu pergi," kisah Kenji.
Tinggal bersama papa tiriDikarenakan tak sanggup menanggung beban yang menindih hidupnya, Kenji bersama mama dan adiknya merantau ke Jakarta dan mencoba hidup yang baru. Di Jakarta Kenji dikenalkan dengan seorang pria yang akan menjadi ayah tirinya.
Kenji berkisah, "Hubungan papa tiri dengan saya dari awal sudah tidak baik semenjak bertemu. Suatu ketika ketika subuh saya dibangunkan untuk menyiapkan makanan untuk dia, dan saya tidak bangun. Kemudian dia tendang saya, dia menyeret saya keluar dari kamar dan saya diikat. Mama saya tidak bisa menolong, dan hanya bisa diam saja. Dan ia hanya bisa menangis. Saya cuma merasa ketakutan sekali. Saya memikirkan ayah saya dan berpikir, ‘Kalau boleh papa saya tuh mati.'
Perihnya pukulan dan aniaya dari ayah tirinya membuat Kenji memutuskan untuk meninggalkan rumahnya.
"Waktu saya di jalan, saya tidurnya di kolong jembatan, di stasiun rel kereta api, di pinggir jalan... Itu menjadi tempat tidur saya," kisah Kenji.
Kenji ingin bekerja dengan keringatnya, dengan halal, meskipun ia harus menyemir sepatu di jalan. "Dan waktu itu saya tidak berpikiran dengan uang yang berkelimpahan. Saya hanya berpikir saya mau merasakan tidak ada lagi orang yang menyiksa saya. Dan saya juga bisa bermain game, di tempat mainan ding-dong, dengan uang mainan saya sendiri tanpa penyiksaan dari ayah tiri saya. Itu yang saya cari di jalan."
Di jalanan saya mulai berani menawarkan diri untuk menyemir sepatu orang. Itu yang Kenji lakukan hari demi hari. Hingga suatu ketika Kenji bertemu dengan seorang pelanggan dimana ketika ia membayar tetapi Kenji tidak memiliki kembalian karena orang itu adalah pelanggan pertamanya di hari itu. Lagi-lagi Kenji menemukan siksaan. Pelanggan itu menganggap Kenji berbohong lalu mengusir Kenji dengan menendangnya.
"Akhirnya saya jalan tanpa hasil uang yang seharusnya saya dapat. Selagi jalan saya merenungi nasib saya - "Kenapa kok penyiksaan ini datang lagi?" Di sepanjang jalan saya menangis. Saya bilang hidup saya itu seperti tidak ada artinya," kisah Kenji.
Penderitaan yang dialami Kenji seakan tak akan pernah berakhir. Ditinggalkan oleh ayah kandungnya. Disiksa oleh ayah tirinya. Hingga membuatnya memilih tinggal di jalan. Kenji merasakan bahwa hidupnya seakan tidak ada artinya lagi.
"Ketika berjalan di pinggir jalan tuh ingin bunuh diri. Saya merasa kaki saya berat sekali untuk melangkah ke tengah jalan itu. Saya tidak tahu kenapa..." kisah Kenji tentang percobaan bunuh dirinya yang ia ingin lakukan ketika berusia 9 tahun.
Tinggal bersama tante, apakah kehidupanku akan berubah?Selepas dari percobaan bunuh diri itu, Kenji diajak tinggal bersama dengan tantenya. Namun ia tak pernah menyangka akan apa yang harus ia hadapi di sana.
"Waktu itu kebetulan tante saya pergi ke luar kota selama 3 hari. Dan waktu itu, anak-anak tante saya itu menyiksa saya. Mereka menyuruh saya menyeterika seragam sekolah mereka. Jika saya tidak lakukan apa yang mereka suruh, mereka akan menyeterika tangan saya. Setelah saya diseterika, mereka memperlakukan saya seperti binatang juga. Saya dimasukin di kandang anjing herder dan saya disuruh tidur disana bersama dengan adik saya. Disitu saya merasakan seperti binatang. Saya dijadikan satu dengan anjing, tidur disana, makannya disana, dan buang air juga disana," kisah Kenji menceritakan bagaimana ia mendapati siksaan juga di tempat tinggalnya yang baru.
Saudara-saudaranya melakukan itu semua dikarenakan sirik dengan perlakuan tantenya. Jadi saudaranya melakukan itu agar Kenji dan adiknya tidak betah di rumah. Terus siksaan itu Kenji alami dan mereka juga mengancam Kenji agar tidak menceritakan hal tersebut kepada mami mereka atau tante dari Kenji.
Terkatung-katung menjadi anak jalanan"Suatu ketika akhirnya saya tidak tahan dan saya ngomong ama tante. Akhirnya tante emosi dan menghajar anak-anaknya. Setelah tante itu menghajar anak-anaknya, saya kabur, dan kembali lagi ke jalan," kisah Kenji.
Saat kembali ke jalanan, Akira, adik Kenji, memutuskan untuk berpisah dengan Kenji. Kenji tak bisa berbuat apa-apa.
"Saya sempat sedih juga... Kenapa saya harus berpisah dengan adik saya padahal saya sudah berpisah dengan papa. Kenapa Tuhan itu jahat? Kenapa Tuhan itu tidak ada ketika saya mengalami penyiksaan begitu luar biasa, Tuhan itu tidak menolong saya... Hanya diam. Kenapa Tuhan seperti itu? Tidak ada Tuhan. Saya tidak bisa merasakan yang namanya Tuhan."
Hingga suatu hari Kenji belum makan selama dua hari karena belum mendapatkan pelanggan. Ia berdiri di depan rumah makan cepat saji dan memandangi sebuah keluarga yang begitu harmonis memakan makanan bersama. Kenji merasakan kerinduan menginginkan keluarga seperti yang ia lihat. Kenji hanya termenung saja dan terdiam. Setelah keluarga keluar sehabis makan, Kenji masuk dan memunguti tulang-tulang sisa makanan mereka. Ketika Kenji mengambil sisa makanan itu, ia dikejar sekuriti.
"Waktu saya dikejar sekuriti saya lari dan berpikir saya mungkin akan ditangkap dan dipukuli lagi. Saya coba terus lari dan membawa tulang ayam yang saya dapatkan. Sampai di tempat yang aman, saya melanjutkan memakan makanan itu. Di situ saya merasa hancur. Kenapa penderitaan ini rasanya terus terjadi lagi tak habis-habis. Saya harus memakan makanan sisa orang. Saya hanya bingung dan saya menikmati makanan tulang ayam itu selayaknya orang makan," Kenji berkisah sambil menitikkan air mata.
Kehidupan di jalanan yang keras harus ia jalani selama bertahun-tahun. Hingga suatu hari ia bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya.
Seorang pria bernama Aon Santoso yang sedang dalam perjalanan menuju pelayanan. Ia melihat Kenji dan hanya berpikir mungkin Kenji hanya seorang anak nakal yang ingin bermain di jalan sampai malam dan belum pulang.
"Setelah satu minggu saya telusuri dia, dia bercerita. Dua hari... satu malam... anak sembilan tahun untuk mengisi perut dengan tulang-tulang ayam bekas orang. Sebagai pelayan Tuhan saya bergumul dan akhirnya saya putuskan untuk membawa dia pulang," kisah Aon Santoso mengenai terbebannya hatinya melihat keadaan Kenji.
Perubahan hidup mengenal TuhanKenji pun berkisah mengenai perubahan hidupnya semenjak mengenal Ko Aon, "Perlahan-lahan kehidupan baik luka batin saya dan segala sesuatu yang saya alami semenjak masa kecil saya... Itu dipulihkan. Saya sepenuhnya mengampuni mama saya, papa tiri saya bahkan papa kandung begitu juga dengan saudara-saudara yang pernah menyiksa saya. Mulailah saya mengenal Tuhan yang sesungguhnya, bahwa Tuhan itu ada. Dan Tuhan itu tidak pernah meninggalkan saya dalam keadaan apapun."
Suatu ketika Kenji memainkan kibord di rumah ko Aon dan ternyata Kenji memiliki bakat untuk bermain kibord.
"Sewaktu itu Kenji tidak mempunyai kepercayaan diri," kata Aon. Tetapi karena Kenji ingin untuk belajar memainkan kibord, meskipun biaya belajar alat musik kibord cukup mahal... Kenji akhirnya pun giat belajar memainkan kibord.
Dengan talenta yang dimilikinya, Kenji mengalami kemajuan pesat. Kasih karunia Tuhan menyertai Kenji hingga ia dapat menyelesaikan album pertamanya.
"Saya berjumpa dengan Tuhan, saya bisa berubah drastis, karena saya diberikan kedamaian di hati. Suatu sukacita. Saya juga bisa melayani orang-orang yang membutuhkan kasih sayang. Di situ saya merasakan bahwa hidup saya berarti dan saya bisa menjadi berkat buat orang," kisah Kenji mengenai perubahan hidupnya yang drastis setelah mengenal Tuhan.
Kehidupan Kenji pun diubahkan saat ia menemukan kasih sejati dari Tuhan Yesus.
"Perbedaan hidup saya dahulu itu... gelap dan kelam. Tetapi setelah saya mengenal Tuhan dan mencari jalan keselamatan, hidup saya itu cerah... ceria... dan senang sekali." (Kisah ini ditayangkan 17 Agustus 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)
Sumber kesaksian:Kenji Michitakasago
Awalnya Kenji Michitakasago cukup bangga memiliki seorang papa yang asli Jepang. Setahun dua tahun, ia bersama keluarganya merasakan kebahagiaan, kasih sayang dari orang tua, dan bahagia sekali. Tapi sejak kehadiran orang ketiga, sikap papa Kenji menjadi berbeda sekali. Bahkan penyiksaan-penyiksaan yang tidak mereka sangka, itu bisa terjadi.
Bujuk rayu dari wanita selingkuhan itu membutakan hati ayah Kenji. Ia tega melakukan perbuatan yang kejam kepada Kenji dan Akira, adik Kenji. Pernah ketika Kenji dan Akira mengganggu ayah Kenji bersama wanita selingkuhannya, ayah Kenji mengikat Kenji dan Akira lalu menggelindingkan mereka dengan tangga dari lantai atas ke bawah.
"Waktu itu saya berpikir hidup saya hanya sampai disini. Sepanjang saya ditendang bergelinding saya hanya bisa menangis," kisah Kenji.
Kenji tak menduga bahwa perlakuan sadis papanya belum berakhir. Hingga satu malam peristiwa tak terduga mengejutkannya. Ketika ia beserta adiknya dan mamanya sedang tidur, papanya melemparkan kaleng susu yang terbuka yang berisikan kelabang-kelabang.
"Saya terbangun ketika ibu saya berteriak minta tolong. Ayah saya melemparkan kaleng berisi kelabang itu bermaksud seandainya saja kami bisa dibunuh, jadi orang akan mengira kami mati karena ini. Tapi ternyata sewaktu itu saya merasakan bahwa Tuhan itu menjaga kami. Dan papa dengan santainya mengambil baju lalu pergi tidak terjadi apa-apa. Jadi kami seperti dianggap seakan-akan kami palingan akan mati. Ia tidak merasakan apa-apa jika istri dan anak-anaknya mati. Ia tidak meninggalkan uang atau apa-apa, setelah itu ia hanya mengangkut baju lalu pergi," kisah Kenji.
Tinggal bersama papa tiriDikarenakan tak sanggup menanggung beban yang menindih hidupnya, Kenji bersama mama dan adiknya merantau ke Jakarta dan mencoba hidup yang baru. Di Jakarta Kenji dikenalkan dengan seorang pria yang akan menjadi ayah tirinya.
Kenji berkisah, "Hubungan papa tiri dengan saya dari awal sudah tidak baik semenjak bertemu. Suatu ketika ketika subuh saya dibangunkan untuk menyiapkan makanan untuk dia, dan saya tidak bangun. Kemudian dia tendang saya, dia menyeret saya keluar dari kamar dan saya diikat. Mama saya tidak bisa menolong, dan hanya bisa diam saja. Dan ia hanya bisa menangis. Saya cuma merasa ketakutan sekali. Saya memikirkan ayah saya dan berpikir, ‘Kalau boleh papa saya tuh mati.'
Perihnya pukulan dan aniaya dari ayah tirinya membuat Kenji memutuskan untuk meninggalkan rumahnya.
"Waktu saya di jalan, saya tidurnya di kolong jembatan, di stasiun rel kereta api, di pinggir jalan... Itu menjadi tempat tidur saya," kisah Kenji.
Kenji ingin bekerja dengan keringatnya, dengan halal, meskipun ia harus menyemir sepatu di jalan. "Dan waktu itu saya tidak berpikiran dengan uang yang berkelimpahan. Saya hanya berpikir saya mau merasakan tidak ada lagi orang yang menyiksa saya. Dan saya juga bisa bermain game, di tempat mainan ding-dong, dengan uang mainan saya sendiri tanpa penyiksaan dari ayah tiri saya. Itu yang saya cari di jalan."
Di jalanan saya mulai berani menawarkan diri untuk menyemir sepatu orang. Itu yang Kenji lakukan hari demi hari. Hingga suatu ketika Kenji bertemu dengan seorang pelanggan dimana ketika ia membayar tetapi Kenji tidak memiliki kembalian karena orang itu adalah pelanggan pertamanya di hari itu. Lagi-lagi Kenji menemukan siksaan. Pelanggan itu menganggap Kenji berbohong lalu mengusir Kenji dengan menendangnya.
"Akhirnya saya jalan tanpa hasil uang yang seharusnya saya dapat. Selagi jalan saya merenungi nasib saya - "Kenapa kok penyiksaan ini datang lagi?" Di sepanjang jalan saya menangis. Saya bilang hidup saya itu seperti tidak ada artinya," kisah Kenji.
Penderitaan yang dialami Kenji seakan tak akan pernah berakhir. Ditinggalkan oleh ayah kandungnya. Disiksa oleh ayah tirinya. Hingga membuatnya memilih tinggal di jalan. Kenji merasakan bahwa hidupnya seakan tidak ada artinya lagi.
"Ketika berjalan di pinggir jalan tuh ingin bunuh diri. Saya merasa kaki saya berat sekali untuk melangkah ke tengah jalan itu. Saya tidak tahu kenapa..." kisah Kenji tentang percobaan bunuh dirinya yang ia ingin lakukan ketika berusia 9 tahun.
Tinggal bersama tante, apakah kehidupanku akan berubah?Selepas dari percobaan bunuh diri itu, Kenji diajak tinggal bersama dengan tantenya. Namun ia tak pernah menyangka akan apa yang harus ia hadapi di sana.
"Waktu itu kebetulan tante saya pergi ke luar kota selama 3 hari. Dan waktu itu, anak-anak tante saya itu menyiksa saya. Mereka menyuruh saya menyeterika seragam sekolah mereka. Jika saya tidak lakukan apa yang mereka suruh, mereka akan menyeterika tangan saya. Setelah saya diseterika, mereka memperlakukan saya seperti binatang juga. Saya dimasukin di kandang anjing herder dan saya disuruh tidur disana bersama dengan adik saya. Disitu saya merasakan seperti binatang. Saya dijadikan satu dengan anjing, tidur disana, makannya disana, dan buang air juga disana," kisah Kenji menceritakan bagaimana ia mendapati siksaan juga di tempat tinggalnya yang baru.
Saudara-saudaranya melakukan itu semua dikarenakan sirik dengan perlakuan tantenya. Jadi saudaranya melakukan itu agar Kenji dan adiknya tidak betah di rumah. Terus siksaan itu Kenji alami dan mereka juga mengancam Kenji agar tidak menceritakan hal tersebut kepada mami mereka atau tante dari Kenji.
Terkatung-katung menjadi anak jalanan"Suatu ketika akhirnya saya tidak tahan dan saya ngomong ama tante. Akhirnya tante emosi dan menghajar anak-anaknya. Setelah tante itu menghajar anak-anaknya, saya kabur, dan kembali lagi ke jalan," kisah Kenji.
Saat kembali ke jalanan, Akira, adik Kenji, memutuskan untuk berpisah dengan Kenji. Kenji tak bisa berbuat apa-apa.
"Saya sempat sedih juga... Kenapa saya harus berpisah dengan adik saya padahal saya sudah berpisah dengan papa. Kenapa Tuhan itu jahat? Kenapa Tuhan itu tidak ada ketika saya mengalami penyiksaan begitu luar biasa, Tuhan itu tidak menolong saya... Hanya diam. Kenapa Tuhan seperti itu? Tidak ada Tuhan. Saya tidak bisa merasakan yang namanya Tuhan."
Hingga suatu hari Kenji belum makan selama dua hari karena belum mendapatkan pelanggan. Ia berdiri di depan rumah makan cepat saji dan memandangi sebuah keluarga yang begitu harmonis memakan makanan bersama. Kenji merasakan kerinduan menginginkan keluarga seperti yang ia lihat. Kenji hanya termenung saja dan terdiam. Setelah keluarga keluar sehabis makan, Kenji masuk dan memunguti tulang-tulang sisa makanan mereka. Ketika Kenji mengambil sisa makanan itu, ia dikejar sekuriti.
"Waktu saya dikejar sekuriti saya lari dan berpikir saya mungkin akan ditangkap dan dipukuli lagi. Saya coba terus lari dan membawa tulang ayam yang saya dapatkan. Sampai di tempat yang aman, saya melanjutkan memakan makanan itu. Di situ saya merasa hancur. Kenapa penderitaan ini rasanya terus terjadi lagi tak habis-habis. Saya harus memakan makanan sisa orang. Saya hanya bingung dan saya menikmati makanan tulang ayam itu selayaknya orang makan," Kenji berkisah sambil menitikkan air mata.
Kehidupan di jalanan yang keras harus ia jalani selama bertahun-tahun. Hingga suatu hari ia bertemu dengan seseorang yang akan mengubah hidupnya.
Seorang pria bernama Aon Santoso yang sedang dalam perjalanan menuju pelayanan. Ia melihat Kenji dan hanya berpikir mungkin Kenji hanya seorang anak nakal yang ingin bermain di jalan sampai malam dan belum pulang.
"Setelah satu minggu saya telusuri dia, dia bercerita. Dua hari... satu malam... anak sembilan tahun untuk mengisi perut dengan tulang-tulang ayam bekas orang. Sebagai pelayan Tuhan saya bergumul dan akhirnya saya putuskan untuk membawa dia pulang," kisah Aon Santoso mengenai terbebannya hatinya melihat keadaan Kenji.
Perubahan hidup mengenal TuhanKenji pun berkisah mengenai perubahan hidupnya semenjak mengenal Ko Aon, "Perlahan-lahan kehidupan baik luka batin saya dan segala sesuatu yang saya alami semenjak masa kecil saya... Itu dipulihkan. Saya sepenuhnya mengampuni mama saya, papa tiri saya bahkan papa kandung begitu juga dengan saudara-saudara yang pernah menyiksa saya. Mulailah saya mengenal Tuhan yang sesungguhnya, bahwa Tuhan itu ada. Dan Tuhan itu tidak pernah meninggalkan saya dalam keadaan apapun."
Suatu ketika Kenji memainkan kibord di rumah ko Aon dan ternyata Kenji memiliki bakat untuk bermain kibord.
"Sewaktu itu Kenji tidak mempunyai kepercayaan diri," kata Aon. Tetapi karena Kenji ingin untuk belajar memainkan kibord, meskipun biaya belajar alat musik kibord cukup mahal... Kenji akhirnya pun giat belajar memainkan kibord.
Dengan talenta yang dimilikinya, Kenji mengalami kemajuan pesat. Kasih karunia Tuhan menyertai Kenji hingga ia dapat menyelesaikan album pertamanya.
"Saya berjumpa dengan Tuhan, saya bisa berubah drastis, karena saya diberikan kedamaian di hati. Suatu sukacita. Saya juga bisa melayani orang-orang yang membutuhkan kasih sayang. Di situ saya merasakan bahwa hidup saya berarti dan saya bisa menjadi berkat buat orang," kisah Kenji mengenai perubahan hidupnya yang drastis setelah mengenal Tuhan.
Kehidupan Kenji pun diubahkan saat ia menemukan kasih sejati dari Tuhan Yesus.
"Perbedaan hidup saya dahulu itu... gelap dan kelam. Tetapi setelah saya mengenal Tuhan dan mencari jalan keselamatan, hidup saya itu cerah... ceria... dan senang sekali." (Kisah ini ditayangkan 17 Agustus 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)
Sumber kesaksian:Kenji Michitakasago
Langganan:
Postingan (Atom)